Terjemah Hadits Arba’in An-Nawawi
Hadits 1
Dari Amirul Mu’minin, (Abu Hafsh atau Umar bin Khottob rodiyallohu’anhu)
dia berkata: ”Aku pernah mendengar Rosululloh
shollallohu’alaihi wassalam bersabda: ’Sesungguhnya seluruh amal itu tergantung
kepada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai niatnya. Oleh karena
itu, barangsiapa yang berhijrah karena Alloh dan Rosul-Nya, maka hijrahnya
kepada Alloh dan Rosul-Nya. Dan barangsiapa yang berhijrah karena (untuk
mendapatkan) dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya itu
kepada apa yang menjadi tujuannya (niatnya).’” (Diriwayatkan oleh
dua imam ahli hadits; Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrohim bin Mughiroh
bin Bardizbah Al-Bukhori dan Abul Husain Muslim bin Al-Hajjaj bin Muslim
Al-Qusairy An-Naisabury di dalam kedua kitab mereka yang merupakan kitab paling
shahih diantara kitab-kitab hadits).
Hadits 2
Dari Umar rodhiyallohu’anhu juga,
beliau berkata: Pada suatu hari ketika kami duduk di dekat Rosululloh
shollallohu ‘alaihi wasallam, tiba-tiba muncul seorang laki-laki yang
berpakaian sangat putih dan rambutnya sangat hitam. Pada dirinya tidak tampak
bekas dari perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang
mengenalnya. Kemudian ia duduk di hadapan Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam,
lalu mendempetkan kedua lututnya ke lutut Nabi, dan meletakkan kedua tangannya
di atas kedua pahanya, kemudian berkata: ”Wahai Muhammad, terangkanlah
kepadaku tentang Islam.” Kemudian Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam
menjawab: ”Islam yaitu: hendaklah engkau bersaksi tiada sesembahan yang haq
disembah kecuali Alloh dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Alloh. Hendaklah
engkau mendirikan sholat, membayar zakat, berpuasa pada bulan Romadhon, dan
mengerjakan haji ke rumah Alloh jika engkau mampu mengerjakannya.” Orang
itu berkata: ”Engkau benar.” Kami menjadi heran, karena dia yang
bertanya dan dia pula yang membenarkannya. Orang itu bertanya lagi: ”Lalu
terangkanlah kepadaku tentang iman”. (Rosululloh) menjawab: ”Hendaklah
engkau beriman kepada Alloh, beriman kepada para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
para utusan-Nya, hari akhir, dan hendaklah engkau beriman kepada taqdir yang
baik dan yang buruk.”Orang tadi berkata: ”Engkau benar.” Lalu
orang itu bertanya lagi: ”Lalu terangkanlah kepadaku tentang ihsan.”
(Beliau) menjawab: “Hendaklah engkau beribadah kepada Alloh seolah-olah
engkau melihat-Nya. Namun jika engkau tidak dapat (beribadah seolah-olah)
melihat-Nya, sesungguhnya Ia melihat engkau.” Orang itu berkata lagi: ”Beritahukanlah
kepadaku tentang hari kiamat.” (Beliau) mejawab: “Orang yang ditanya
tidak lebih tahu daripada yang bertanya.” Orang itu selanjutnya berkata: ”Beritahukanlah
kepadaku tanda-tandanya.” (Beliau) menjawab: ”Apabila budak melahirkan
tuannya, dan engkau melihat orang-orang Badui yang bertelanjang kaki, yang
miskin lagi penggembala domba berlomba-lomba dalam mendirikan bangunan.”
Kemudian orang itu pergi, sedangkan aku tetap tinggal beberapa saat lamanya.
Lalu Nabi shollallohu ’alaihi wasallam bersabda: ”Wahai Umar, tahukah
engkau siapa orang yang bertanya itu ?”. Aku menjawab: ”Alloh dan
Rosul-Nya yang lebih mengetahui.” Lalu beliau bersabda: ”Dia itu
adalah malaikat Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan agama
kalian.”(HR. Muslim).
Hadits 3
Dari Abu Abdirrohman Abdulloh bin
Umar bin Khoththob rodhiyallohu ‘anhuma, dia berkata “Aku pernah mendengar
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda: ’Islam itu dibangun di atas
lima perkara, yaitu: Bersaksi tiada sesembahan yang haq kecuali Alloh dan sesungguhnya
Muhammad adalah utusan Alloh, menegakkan sholat, mengeluarkan zakat,
mengerjakan haji ke Baitulloh, dan berpuasa pada bulan Romadhon.”(HR.Bukhori
dan Muslim)
Hadits 4
Dari Abu
Abdirrohman, Abdulloh bin Mas’ud rodhiyallohu’anhu, dia berkata: ”Rosululloh
shollallohu ‘alaihi wasallam telah bersabda kepada kami dan beliau adalah orang
yang selalu benar dan dibenarkan: ’Sesungguhnya setiap orang diantara kamu
dikumpulkan kejadiannya di dalam rahim ibunya selama empat puluh hari dalam
bentuk nuthfah(air mani), kemudian menjadi ‘alaqoh(segumpal darah) selama waktu
itu juga (empat puluh hari), kemudian menjadi mudhghoh(segumpal daging) selama
waktu itu juga, lalu diutuslah seorang malaikat kepadanya, lalu malaikat itu
meniupkan ruh padanya dan ia diperintahkan menulis empat kalimat: Menulis
rizkinya, ajalnya, amalnya, dan nasib celakanya atau keberuntungannya. Maka
demi Alloh yang tiada tuhan selain-Nya, sesungguhnya ada diantara kamu yang
melakukan amalan penduduk surga dan amalan itu mendekatkannya ke surga sehingga
jarak antara dia dan surga kurang satu hasta, namun karena taqdir yang telah
ditetapkan atas dirinya, lalu dia melakukan amalan penduduk neraka sehingga dia
masuk ke dalamnya. Dan sesungguhnya ada seseorang diantara kamu yang melakukan
amalan penduduk neraka dan amal itu mendekatkannya ke neraka sehingga jarak
antara dia dan neraka hanya kurang satu hasta, namun karena taqdir yang telah
ditetapka atas dirinya, lalu dia melakukan amalan penduduk surga sehingga dia
masuk ke dalamnya.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Hadits
5
Dari Ibunda kaum mu’minin, Ummu
Abdillah ‘Aisyah rodhiyallohu ‘anha, dia berkata: ”Rosululloh shollallohu
‘alaihi wasallam pernah bersabda: ”Barang siapa yang mengada-adakan sesuatu
(amalan) dalam urusan (agama) kami yang bukan dari kami, maka (amalan) itu
tertolak.” (HR. Bukhori dan Muslim). Dan dalam riwayat Muslim: “Barangsiapa
melakukan suatu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami, maka itu tertolak.”
Hadits
6
An-Nu'man bin Basyir berkata, "Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda,
'Yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, dan di antara keduanya
terdapat hal-hal musyabbihat (syubhat / samar, tidak jelas halal-haramnya),
yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia. Barangsiapa yang menjaga hal-hal
musyabbihat, maka ia telah membersihkan kehormatan dan agamanya. Dan,
barangsiapa yang terjerumus dalam syubhat, maka ia seperti penggembala di
sekitar tanah larangan, hampir-hampir ia terjerumus ke dalamnya. Ketahuilah
bahwa setiap raja mempunyai tanah larangan, dan ketahuilah sesungguhnya tanah
larangan Allah adalah hal-hal yang diharamkan-Nya. Ketahuilah bahwa di dalam
tubuh ada sekerat daging. Apabila daging itu baik, maka seluruh tubuh itu baik;
dan apabila sekerat daging itu rusak, maka seluruh tubuh itu pun rusak. Ketahuilah,
dia itu adalah hati.'" (HR. Bukhori).
Hadits 7
Dari Abu Ruqoyyah Tamiim bin Aus
Ad-Daari rodhiyallohu’anhu, sesungguhnya Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam
pernah bersabda: ”Agama itu adalah nasihat”. Kami (sahabat) bertanya: ”Untuk
siapa?” Beliau bersabda: ”Untuk Alloh, kitab-Nya, rosul-Nya,
pemimpin-pemimpin umat islam, dan untuk seluruh muslimin.” (HR.Muslim).
Hadits 8
Dari Ibnu Umar rodhiyallohu’anhuma,
sesungguhnya Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam pernah bersabda: ”Aku
diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mau mengucapkan laa ilaaha
illalloh (Tiada sesembahan yang haq kecuali Alloh), menegakkan sholat, dan
membayar zakat. Apabila mereka telah melakukan semua itu, berarti mereka telah
memelihara harta dan jiwanya dariku kecuali ada alasan yang hak menurut Islam
(bagiku untuk memerangi mereka) dan kelak perhitungannya terserah kepada Alloh
subhanahu wata’ala.” (HR. Bukhori dan Muslim).
Hadits
9
Dari Abu Hurairoh ’Abdurrohman bin
Shakhr rodhiyallohu’anhu, dia berkata: ”Aku pernah mendengar Rosululloh
shollallohu’alaihi wasallam bersabda: ” Apa saja yang aku larang bagi kamu
hendaklah kamu jauhi, dan apa saja yang aku perintahkan kepadamu maka
lakukanlah sesuai kemampuanmu. Sesungguhnya kehancuran umat-umat sebelum kamu
adalah karena mereka banyak bertanya dan menyelisihi nabi-nabi mereka (tidak
mau taat dan patuh).” (HR. Bukhori dan Muslim)
Hadits 10
Dari Abu Hurairoh rodhiallohu ‘anhu, ia berkata: “Rosululloh sholallahu
‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Sesungguhnya Alloh itu baik, tidak mau
menerima sesuatu kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Alloh telah memerintahkan
kepada orang-orang mukmin (seperti) apa yang telah diperintahkan kepada para
rosul, Alloh berfirman, “Wahai para Rosul makanlah dari segala sesuatu yang
baik dan kerjakanlah amal sholih” (QS Al Mukminun: 51). Dan Dia berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa-apa yang baik yang telah
Kami berikan kepadamu” (QS Al Baqoroh: 172). Kemudian beliau menceritakan kisah
seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan berdebu.
Dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa: ”Wahai Robbku, wahai
Robbku”, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan
(perutnya) dikenyangkan dengan makanan haram, maka bagaimana mungkin orang
seperti ini dikabulkan do’anya.” (HR. Muslim)
Hadits 11
Dari Abu Muhammad Al Hasan bin Ali
bin Abu Tholib, cucu Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam dan kesayangan
beliau rodhiallohu ‘anhuma, dia berkata: ”Aku telah hafal (sabda) dari
Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam: “Tinggalkanlah sesuatu yang
meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu.” (HR. Tirmidzi dan
Nasa’i. Tirmidzi berkata: Ini adalah Hadits Hasan Shahih).
Hadits
12
Dari Abu Hurairoh rodhiallohu ‘anhu,
dia berkata: “Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Sebagian
tanda dari baiknya keislaman seseorang ialah ia meninggalkan sesuatu yang tidak
berguna baginya.” (Hadits hasan, diriwayatkan Tirmidzi dan lainnya).
Hadits
13
Dari Abu Hamzah Anas bin Malik
rodhiallohu ‘anhu pelayan Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam, dari Nabi
sholallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Tidaklah sempurna keimanan
salah seorang di antara kamu sehingga ia mencintai bagi saudaranya (sesama
muslim) segala sesuatu yang dia cintai bagi dirinya sendiri.” (HR. Bukhori
dan Muslim)
Hadits
14
Dari Ibnu Mas’ud rodhiallohu ‘anhu,
dia berkata: “Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak halal
ditumpahkan darah seorang muslim kecuali karena salah satu di antara tiga
alasan: orang yang telah kawin melakukan zina, orang yang membunuh jiwa (orang
muslim) dan orang yang meninggalkan agamanya memisahkan diri dari jamaah.”
(HR. Bukhori dan Muslim).
Hadits
15
Dari Abu Hurairoh rodhiallohu ‘anhu,
sesungguhnya Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Barang
siapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata
baik atau diam. Dan barang siapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhirat,
maka hendaklah ia memuliakan tetangganya. Dan barang siapa yang beriman kepada
Alloh dan hari akhirat hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhori dan
Muslim).
Hadits
16
Dari Abu Hurairah rodhiallohu ‘anhu,
ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam, “Berilah
aku wasiat.” Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan
marah!” Dia bertanya berulang-ulang dan tetap dijawab, “Jangan Marah!”
(HR Bukhori).
Hadits
17
Dari Abu Ya’la Syaddad bin Aus rodhiallohu ‘anhu, Rosululloh sholallahu
‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Sesungguhnya Alloh mewajibkan (kalian)
berbuat baik terhadap segala sesuatu, maka bila kalian hendak membunuh orang
(dalam peperangan ataupun yang lainnya), bunuhlah dengan cara yang baik, dan
bila kamu menyembelih (binatang), maka sembelihlah dengan cara yang baik,
hendaklah kalian menajamkan pisau dan memperlakukan hewan sembelihan dengan
lembut.” (HR Muslim).
Hadits 18
Dari Abu Dzar Jundub bin Junadah dan
Abu Abdirrahman Mu’adz bin Jabal rodhiallohu ‘anhu, bahwa Rosululloh sholallahu
‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Bertakwalah kamu kepada Alloh di mana
pun kamu berada, iringilah kesalahanmu dengan kebaikan niscaya ia dapat
menghapuskannya dan pergaulilah semua manusia dengan budi pekerti yang baik.”
(HR Tirmidzi. Ia berkata, “Hadits ini hasan. Dalam naskah lainnya dikatakan,
hadits ini hasan shohih).
Hadits
19
Dari Abul Abbas Abdulloh bin Abbas
rodhiallohu ‘anhuma beliau berkata: Suatu hari aku berada di belakang Nabi
sholallahu ‘alaihi wa sallam Lalu beliau bersabda , “Nak, aku akan ajarkan
kepadamu beberapa patah kata: Jagalah Alloh, Niscaya Dia akan senantiasa
menjagamu. Bila engkau meminta sesuatu, mintalah kepada Alloh, dan bila engkau
meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Alloh. Ketahuilah, jika semua
umat manusia bersatu padu untuk memberikan suatu kebaikan kepadamu, niscaya
mereka tidak dapat melakukannya kecuali dengan sesuatu yang telah ditulis oleh
Alloh bagimu, dan jika semua umat manusia bersatu padu untuk mencelakakanmu,
niscaya mereka tidak dapat mencelakakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah
ditulis oleh Alloh bagimu. Pena telah diangkat dan catatan-catatan telah
mengering.” (HR Tirmidzi Dia berkata , “Hadits ini hasan shohih”).
Hadits
20
Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amr
Al-Anshari Al-Badri rodhiyallohu ‘anhu Dia berkata: Rasulullah shollallohu
‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Sesungguhnya sebagian ajaran yang masih
dikenal umat manusia dari perkataan para nabi terdahulu adalah: ‘Bila kamu
tidak malu, berbuatlah sesukamu.” (HR Bukhari).
Lihat kelanjutannya
0 komentar:
Posting Komentar