Minggu, 28 Juli 2013

Safinatun Naja (Hal-hal yang membatalkan shalat)

0 komentar


(Fashol)
Ha-hal yang membatalkan shalat
1.      Berhadats (besar atau kecil)
2.      Terkena najis yang tidak dibuang seketika
3.      Terbukanya aurat jika tidak ditutup seketika
4.      Berbicara secara sengaja, baik 2 atau 1 huruf yang dapat dipahami
5.      Melakukan seuatu yang membatalkan puasa secara sengaja
6.      Memakan sesuatu yang banyak sekalipun lupa
7.      Menggerakkan anggota badan selain gerakan shalat, tiga kali berturut turut meskipun lupa.
8.      Melompat tanpa ada alasan
9.      Memukul sesuatu dengan keras
10.  Menambah rukun Fi’li (berupa gerakan), dengan sengaja
11.  Mendahului gerakan imam, yaitu dua rukun fi’li
12.  Ketinggalan gerakan imam, dua kali (rukun fi’li) berturut turut tanpa udzur
13.  Niat memutus / keluar dari shalat
14.  Berniat memutus shalat dengan syarat tertentu sebelum serta taraddud (bimbang) dalam (menentukan) niat keluar dari shalat
(fashol)
Wajib Imamah (niat menjadi imam)
1.      (Imam) shalat Jum’at
2.      Shalat Mu'adah (mengulang shalat)
3.      Shalat karena telah di-nadzar-kan
4.      Shalat Jama’ Taqdim di waktu hujan (bagi orang yang sehari-hari jama’ah di masjid)
(Fashol)
Syarat bagi yang bermakmum
1.      Tidak mengetahui batalnya imam, baik karena hadats atau lainnya
2.      Tidak meyakini bahwa imam sedang melakukan qadla' atas shalat tersebut
3.      Hendaklah imam yang akan diikuti bukan orang yang sedang menjadi makmum
4.      Hendaklah imam yang akan diikuti bukan orang yang Ummi (bacaan fatihahnya tidak tepat)
5.      Makmum tidak mendahului imam
6.      Mengetahui perubahan (gerakan) shalat imam
7.      Makmum dan Imam berada dalam satu (tempat) masjid, atau dalam jarak sekitar 300 Dzira’
8.      Makmum hendaknya berniat mengikuti imam atau niat berjama'ah
9.      Rangkaian shalatnya makmum dan imam harus sama
10.  Makmum tidak menyelisihi imam dalam suatu kesunnahan
11.  Gerakan makmum harus selalu mengikuti imam
(Fashol)
Bentuk-bentuk Bermakmum
1.      Sah untuk dilakukan:
a.       Laki-laki bermakmum kepada laki-laki
b.      Perempuan bermakmum kepada laki-laki
c.       Banci bermakmum kepada laki-laki
d.      Perempuan bermakmum kepada banci
e.       Perempuan bermakmum kepada perempuan
2.      Batal dilakukan :
a.       Laki-laki bermakmum kepada perempuan
b.      Laki-laki bermakmum kepada banci
c.       Banci bermakmum kepada perempuan
d.      Banci bermakmum kepada banci
(Fashol)
Syarat Jama’ Taqdim
1.      Memulai dengan shalat (yang waktunya) pertama (dhuhur dan ashar, dhuhur lebih didahulukan)
2.      Niat melakukan shalat jama' pada shalat yang pertama
3.      Berurutan antara shalat yang awal dan shalat yang kedua
4.      Masih dalam keadaan 'udzur
(Fashol)
Syarat Jama’ Ta’khir
1.      Berniat jama' ta'khir saat waktu shalat pertama masih ada
2.      Masih dalam keadaan 'udzur hingga selesai shalat yang kedua dilaksanakan
(Fashol)
Syarat Qashar Shalat
1.      Jarak bepergian sejauh 2 marhalah
2.      Bepergian dengan tujuan yang dibolehkan (bukan bertujuan maksiat)
3.      Memahami kebolehan meng-qashar shalat
4.      Berniat meng-qashar saat takbirotul ihram
5.      Shalat yang akan diqoshor sebangsa 4 rakaat
6.      Masih dalan keadaan bepergian hingga selesai shalat
7.      Tidak bermakmum kepada orang yang mukim, meski hanya sebagian rakaat saja
(Fashol)
Syarat Shalat Jum’at
1.      Shalat jum'at dilaksanakan saat waktu shalat dzuhur
2.      Shalat jum'at dilaksanakan di suatu daerah
3.      Dilaksanakan dengan berjamaah
4.      Minimal dilaksanakan oleh 40 orang laki-laki, merdeka/bukan budak, baligh, dan penduduk asli (mustauthin).
5.      Tidak didahului atau bersamaan dengan pelaksanaan shalat jum’at lain dalam satu desa
6.      Didahului dengan 2 khutbah
(Fashol)
Rukun  Dua Khutbah
1.      Membaca Alhamdulillaah
2.      Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Shallallaahu Alaih Wasallam
3.      Berwasiat tentang Taqwa dalam 2 khutbah
4.      Membaca ayat Al-Qur’an di salah satu khutbah
5.      Berdoa untuk kaum mukminin mukminat pada khutbah kedua
(Fashol)
Syarat Dua Khutbah
1.      Khatib harus suci dari hadats, yaitu hadats kecil dan besar
2.      Pakaian, badan, dan tempat harus suci
3.      Menutup aurat
4.      Berdiri jika mampu
5.      Duduk diantara dua khutbah sedikit lebih lama dari waktu thuma'ninah dalam shalat
6.      Bersambung antara khutbah pertama dan kedua
7.      Bersambung antara kedua khutbah dan shalat
8.      Khutbah disampaikan dengan bahasa Arab
9.      (Minimal) Khutbah didengarkan oleh 40 orang
10.  Dilaksanakan pada waktu dzuhur
(Fashol)
Hal-hal Yang Harus Dilakukan Atas Mayit
1.      Memandikan
2.      Mengkafankan
3.      Menshalatkan
4.      Menguburkan
(Fashol)
Cara Memandikkan Mayit
1.      Membersihkan qubul dan dubur mayyit
2.      Menghilangkan kotoran dari hidung mayyit
3.      Mewudlu'kan mayyit
4.      Menggosok tubuh mayyit dengan daun bidara
5.      Menuangkan air pada badan mayyit sebanyak 3 kali
(Fashol)
Cara Mengkafani Mayit
1.      Mayit lelaki adalah 3 lembar kain
2.      Mayit perempuan selembar kain baju kurung, selembar kerudung, selembar sarung dan dan dua lapis kain.
(Fashol)
Rukun Shalat Jenazah
1.      Niat
2.      4 Takbir
3.      Berdiri jika mampu
4.      (Setelah takbir pertama) Membaca Surat Al-Fatihah
5.      (Setelah takbir kedua) Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Shallallaahu Alaihi wasallam
6.      (Setelah takbir ketiga) Berdo’a untuk mayit
7.      Mengucapkan salam
(Fashol)
Cara Mengubur Mayit
1.      (Digali) Setinggi orang berdiri
2.      (Serta) dengan tangan menjulur
3.      Pipi mayit diletakkan diatas tanah
4.      (Mayit) Wajib dihadapkan Kiblat
(Fashol)
Penyebab Diperbolehkan Membongkar Makam
1.      Untuk dimandikan, jika jasadnya belum hancur
2.      Untuk dihadapkan ke arah qiblat
3.      Untuk diambil harta berharga yang ikut terkubur bersamanya
4.      Mayyit yang dikubur adalah wanita yang hamil, jika diperkirakan janin dalam rahimnya masih hidup
(Fashol)
Hukum Isti’anah (meminta tolong dalam ibadah)
1.      Mubah (boleh). Yaitu meminta tolong untuk mendekatkan air yang jauh
2.      Khilaful Aula. Yaitu menuangkan air kepada orang yang wudlu'
3.      Makruh. Yaitu : menuangkan air ke anggota wudlu' seseorang
4.      Wajib. Yaitu : bagi orang yang sakit (saat tidak bisa menuangkan air sendiri)
(Fashol)
Harta yang wajib dizakati
1.      Hewan ternak
2.      Perhiasan (Emas dan Perak)
3.      Tumbuh-tumbuhan
4.      Harta perdagangan, wajib dikeluarkan 4/10 dari total nilai harta
5.      Barang temuan
6.      Hasil Tambang
Dengan pertolongan Allah SWT
Akhirnya terjemah kitab “Safinatun Naja” selesai
28 Juli 2013 M/21 Ramadlan 1434 H


 

Ka'bah Night | powered by Blogger | created from Minima retouched by ics - id