lpolitik adalah usaha yang ditempuh warga
negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
lPolitik adalah hal yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pemerintahan dan negara
lPolitik merupakan kegiatan yang diarahkan
untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat
lPolitik adalah segala sesuatu tentang
proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan
publik.
POLITIK ISLAM
lPolitik Islam dikenal dengan istilah siyasah atau dikenal siyasah
syar’iyyah.
lDalam Bahasa Kamus, siyasah berakar kata sâsa - yasûsu. (melatih, mengatur, memimpin,memerintah, dan
mengurus.
lPolitik Islam adalah pengurusan atas segala urusan seluruh umat Islam.
DALIL POLITIK
ISLAM
“Adalah
Bani Israil, mereka diurusi (siyasah) urusannya oleh para Nabi (tasusuhumul
anbiya). Ketika seorang nabi wafat, Nabi yang lain datang menggantinya.
Tidak ada Nabi setelahku, namun akan ada banyak para khalifah." (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)”
Dalillain :
"Siapa saja yang
bangun di pagi hari dan dia hanya memperhatikan urusan dunianya, maka orang
tersebut tidak berguna apa-apa di sisi Allah; dan barang siapa yang tidak
memperhatikan urusan kaum Muslimin, maka dia tidak termasuk golongan mereka
(yaitu kaum Muslim). (Hadis Riwayat Thabrani)”
POLITIK ISLAM :
Orientalis Barat
lDr.
V. Fitzgerald berkata: "Islam bukanlah semata agama (a religion), namun ia juga
merupakan sebuah sistem politik (a political system). Meskipun pada
dekad-dekad terakhir ada beberapa kalangan dari umat Islam, yang mendakwa diri
mereka sebagai kalangan 'modernis', yang berusaha memisahkan kedua sisi itu,
namun seluruh gagasan pemikiran Islam dibangun di atas fundamental bahawa kedua
sisi itu saling bergandingan dengan selaras, yang tidak boleh dipisahkan antara
satu sama lain“.
lProf.
C. A. Nallino berkata: "Muhammad telah membangun dalam waktu bersamaan: agama (a
religion) dan negara (a state). Dan batas-batas wilayah negara yang
ia bangun itu terus terjaga sepanjang hayatnya".
lDr.
Schacht berkata:
" Islam lebih dari sekadar agama, ia juga mencerminkan teori-teori
perundangan dan politik. Dalam ungkapan yang lebih sederhana, ia merupakan
sistem peradaban yang lengkap, yang mencakup agama dan negara secara
bersamaan".
lProf.
R. Strothmann berkata: "Islam adalah suatu fenomena agama dan politik. Kerana pembangunnya
adalah seorang Nabi, yang juga seorang politik yang bijaksana, atau
"negarawan".
lProf
D.B. Macdonald berkata: "Di sini (di Madinah) dibangun negara Islam yang pertama, dan
diletakkan prinsip-prinsip utama dalam undang-undang Islam".
lSir.
T. Arnold berkata:
" Adalah Nabi, pada waktu yang sama, seorang ketua agama dan ketua
negara".
lProf.
Gibb berkata:
"Dengan demikian, jelaslah bahawa Islam bukanlah sekadar kepercayaan agama
individual, namun ia meniscayakan berdirinya suatu bangun masyarakat yang
bebas. Ia mempunyai cara tersendiri dalam sistem pemerintahan, perundangan dan
institusi"
POLITIK berarti
NEGARA : Kekuasaan, dan dalam kekuasaan terdapat Hukum
NEGARA
lNEGARA : Organisasi
Kekuasaan, Tertib Hukum
NEGARA :
Aspek Organisasi Kekuasaan & Tertib Hukum
lKhilafah: “Pimpinan umum dalam urusan
agama dan dunia, atau pengganti Rasulullah SAW. dalam menegakkan
agama dan menjaga ketetapan-ketetapannya, dimana umat secara keseluruhan wajib
mengikuti khalifah tersebut.”
lImamah:“Imaman dijadikan pengertian pengganti nubuwwah dalam memelihara
agama dan siasat dunia. ”
KHILAFAH dan
IMAMAH :
”رئاسة عامة في أمور
الدين والدنيا أو بأنها خلافة الرسول في إقامة الدين ، وخفظ حوزة الملة ، بحيث يجب
إتباع الخليفة علي الأمة كافة ”
IMAMAH :
“الإمامة موضوعة لخلافة النبوة في حراسة الدين
وسياسة الدنيا ”
Dua Definisi,
Kilafah dan Imamah :
lOrganisasi kekuasaan
(Pengganti Kenabian)
lTertib Hukum (Tatanan
berdasar Syari’ah)
Imam Ghazali :
“
Sesungguhnya Dunia adalah ladang Akhirat, Agama tidak akan sempurna kecuali
dengan dunia. Negara dan Agama adalah dua anak kembar Agama adalah batang.Dan Sultan adalah pemeliharanya. Sesuatu yang
tak berbatang akan tumbang. Sesuatu yang tanpa pemelihara, juga akan sia-sia.
Negara dan peraturannya tidak akan terselenggara, kecuali melalui kekuasaan
sultan.”
الإمام الغزالي :
” فإن الدنيا مزرعة الأخرة
ولا يتم الدين الا بالدنيا . والملك والدين توأمان ، فالدين أصل والسلطان حارس
ومالاأصل له فمهدوم، ومالا حارس له فضائع ولايتم الملك والضبط الا بالسلطان ”
Neg. Islam
dilandaskan atas dua infrastruktur :
lKekuasaan pemerintah
lTertib Hukum
lTidak didasarkan pada
unsur penduduk atau wilayah.
Argumentasi :
lIslam agama universal
yang mengajarkan nilai-nilai kosmopolitanisme kepada umat (Islam membagi peta
politik, Negeri Islam/Dar Islam dan Negeri Kafir/Dar Harb)
lSecara implisit,
menegaskan keanekaragaman bangsa sebagai tujuan Tujuan Ilahiyah.
Neg. Islam tdk menyinggung
Pnddk dan Wilayah, hanya kisaran Organisasi kekuasaan dan tertib hukum ?
lKrn dua hal diatas,
dapat mengantarkan umat pada tercapainya tujuan utama didirikan Negara,
ketentraman, dan kebahagiaan lahir dan batin, materiil, moral dann spiritual.
Bernegara: antara keharusan dan cita-cita
lMotif utama didirikan
Negara ? Ingin mencapai Kemakmuran, aman, tentram dan mendapat ampunan dari
Allah SWT.
بلدة طيبة ورب غفور
lAlasan ‘Aqli, syar’I atau lain ?.
Mayoritas Pemikir Islam :
lBernegara dilandaskan
pada argumen Syar’I,
baik berupa isi atau nilai-nilai. (syari’at
Islam selalu menyeru umat untuk melaksanakan kebajikan dan menjauhi
kemungkaran/Amar Ma’ruf
Nahi Munkar).
Mungkinkah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dapat ditegakkan dengan
tanpa melaluiInstitusi politik ?
Fondasi Utama
dalam Neg. Islam : 6
1. PERSAMAAN/MUSAWAH :
Abd. Kadir Kurdi (Tatanan Sosial Islam)
“Manusia
adalah sama, hak perlakuan yang sama, manusia diciptakan secara sederajat”
إن أكرمكم عند الله أتقاكم
“Sesungguhnya orang yang
paling mulia di antara kamu di sisi Allah, ialah orang yang paling bertaqwa”
“
Tidak sempurna imanmu sampai engkau mencintai saudaramu bagaikan engkau
mencintai dirimu sendiri”
3. KEADILAN / AL-’ADALAH
Keadilan dalam semua aspek, Hukum, sosial dan ekonomi.
” إن الله يأمر بالعدل
والإحسان ......“
” إن الله
يأمر أن تؤدا الأمانات الي أهلها وإذاحكمتم بين الناس أن تحكموا بالعدل ......“
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan
amanah kepada yang berhak menerima dan apabila menetapkan hukum di antara
manusia, supaya kamu menetapkan dengan adil….. “
4.Musyawarah / Syura /hampir sama dengan
Demokrasi dalam maknanya yang sejati.
وشاورهم في الأمر
“…. Bermusyawarahlah
dengan mereka dalamurusan itu ……”
وأمرهم شوري بينهم .....
“…….
Sedang urusan (kaum muslimin) diputuskan dengan musyawarah di antara mereka …. “
“Di antara mereka“
“Menunjuk kepada semua anggota masyarakat,
karena masing2 mereka mempunyai hak kedaulatan yang sama sebagai mandataris
kedaulatan Tuhan “
“Firman Allah SWT.
“Dan
Dia-lah yang menjadikan kamu penguasa2 di bumi dan Dia meninggikan sebagian
kamu atas sebagian yang lain beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa2
yang diberikan-Nya kepadamu “
Krn sulitnya mengumpulkan sejumlah besar rakyat,
maka diperlukan Majlis perwakilan aspirasi rakyat, dalam majlis inilah segala
hal yang berkaitan dalam rakyat dimusyawarahkan< sistem pemerintahan
demokrasi lebih dekat dengan sistem pemerintahan Islam”
5. Amanah Allah SWT. dan Umat Islam
Neg. dan kekayaannya, pemerintahanbeserta kekuasaannya mrpk amanah Allah
yang diserahkan kpd kaum muslimin utk dikelola sebagaimana mestinya
إن الله يأمر أن
تؤدا الأمانات الي أهلها
الا كلكم راع
وكلكم مسئول عن رعيته فالأمير الذي علي الناس راع وهو مسئول عن رعيته
“ ketahuilah bahwa kamu sekalian adalah
pengembala/pemimpin dan kamu sekalian akan dimintai pertanggungjawaban mengenai
rakyatnya, seorang amir tertinggi adalah pemimpin bagi rakyatnya, dan dia akan
dimintai pertanggungjawaban mengenai rakyatnya….”
6. Jaminan Hak Asasi Manusia
Berakar dari pemahaman bahwa manusia sebagai makhluq yang tercipta
secara mulia sejak semula.
ولقد كرمنا بني آدم .......................“
“Dan
sesungguhnya telah kami muliakan anak Adam”
HAM: Tujuan Pokok
Syari’at Islam
Tujuan Pokok Syari’at
Islam/Kulliyatul Khams:
lHifdz Ad-Diin, jaminan atas tegaknya
Agama dan kebebasan beragama
lHifdz Nafs, Jaminan Hak Hidup
lHifdz Nasl, Jaminan hak atas
pengembangan jenis dan keturunan
lHifdz ‘Aql, Jaminan atas
pengembangan akal dan pikiran, termasuk karya dll.
lHifdz Mal, Jaminan perlindungan atas pemilikan harta
benda.
Diambil dari buku karya Almarhum Prof. Dr. KH. Scehul Hadi Permono,
SH.MA[1]