(Fashol)
Tingkatan
Niat
1.
Apabila
Shalat Wajib, maka harus memenuhi kriteria :
a.
Qashdul Fi’li
b.
At-Ta’yin
c.
Al-Fardliyah
2.
Apabila
Shalat Naafilah/Sunnah, seperti Shalat Rawatib (shalat sunnah
yang mengiringi shalat fardlu) atau shalat Dzawati sababin, maka harus
memenuhi kriteria :
a.
Qashdul Fi’li
b.
At-Ta’yin
3.
Apabila
Shalat Nafilah/Sunnah Muthlaq, maka harus memenuhi kriteria :
a.
Qashdul
Fi’li saja
Catatan
:
1)
. Al-Fi’li
(Qashdul Fi’li : sengaja melakukan), yakni Ushalli (saya niat
shalat)
2)
. At-Ta’yin
(menentukan), yakni dhuhur, ashar, dan lain-lain
3)
. Al-Fardliyah
(wajib), Fardlan / wajib.
(Fashol)
Syarat
Takbiratul Ihram
1.
Dilakukan
dengan berdiri, jika dalam shalat wajib
2.
Menggunakan
bahasa 'Arab
3.
Menggunakan
Lafadz Jalaalah (Allaahu)
4.
Dilanjutkan
dengan menggunakan Lafadz “Akbar”
5.
Berurutan
antara lafadz “Allaahu” dan “Akbar”
6.
Tidak
memanjangkan hamzah pada lafadz Allah seperti Aallaahu
7.
Tidak
memanjangkan fathah pada huruf Ba' seperti Akbaaar..
8.
Tidak
memberi tekanan pada huruf Ba' seperti AkBbar...
9.
Tidak
menambah huruf wawu diantara Allahu dan Akbar, baik wawu mati atau
berharakat. Seperti Allaahuuw Akbar (wawu mati) atau Allaahu Wa
Akbar (Wawu hidup)
10. Tidak menambah huruf wawu sebelum lafadz Jalalah, Allahu seperti Wallaahu
Akbar
11. Tidak berhenti diantara lafadz Allaahu dan Akbar, baik sebentar
ataupun lama, seperti : Allaahu - Akbar (lama) atau pun Allaahu Akbar
(sebentar)
12. Hendaklah orang yang mengucapkan Takbirotul Ihram, mendengar
seluruh huruf yang diucapkannya
13. Telah masuk waktu shalat (khusus shalat yang berdasarkan waktu)
14. Menghadap Qiblat saat mengucapkan takbirotul ihram
15. Tidak merubah pengucapan Takbirotul Ihram meskipun hanya satu huruf
16. Diucapkan setelah Takbirotul Ihram Imam (khusus bagi makmum)
(Fashol)
Syarat
Membaca Fatihah
1.
Tertib
antar ayat (Berurutan)
2.
Bersambung
antar ayat (Muwaalah)
3.
Menjaga
huruf2 nya sesuai pada tempatnya (jangan sampai ada yang terlewat)
4.
Menjaga
tasydid2 nya sesuai pada tempatnya (jangan sampai ada yang terlewat)
5.
Tidak
boleh berhenti – baik sebentar atau lama- dengan tujuan memutus bacaan fatihah
6.
Membaca
seluruh ayat fatihah, termasuk di dalamnya Bismillaahirrohmaanirrohiim
7.
Tidak
boleh pelat (salah pengucapan) yang sampai merobah makna
8.
Dibaca
dengan berdiri, jika shalat fardhu
9.
Harus
mendengar setiap bacaan
10. Tidak boleh diselingi dzikir (doa) selain fatihah
(Fashol)
Tasydid
Dalam Fatihah
1.
Di
atas huruf Lam pada lafadz “Bismillah”
2.
Di
atas huruf Ro' pada lafadz “ Ar Rohmaan”
3.
Di
atas huruf Ro' pada lafadz “ Ar Rohiim”
4.
Di
atas huruf Lam Jalaalah pada lafadz “Alhamdu Lillaah”
5.
Di
atas huruf Ba' pada lafadz “Robbil 'Aalamiin”
6.
Di
atas huruf Ro' pada lafadz “ Ar Rohmaan”
7.
Di
atas huruf Ro' pada lafadz “ Ar Rohiim”
8.
Di
atas huruf Dal pada lafadz “ Maaliki Yaumiddiin”
9.
Di
atas huruf Ya' pada lafadz “ Iyyaaka Na'budu”
10. Di atas huruf Ya' pada lafadz “ Iyyaaka Nasta'iin”
11. Di atas huruf Shod' pada lafadz “ Ihdinas Shirootol Mustaqiim”
12. Di atas huruf Lam pada lafadz “ Shirootol Ladziina”
13. Di atas huruf Dlod' pada lafadz “ Ghoiril Maghdluubi 'Alayhim Walad
Dloolliin”
14. Di atas huruf Lam pada lafadz “Dloolliin”
(Fashol)
Waktu
yang disunnahkan dalam mengangkat tangan
1.
Ketika
Takbirotul Ihram
2.
Ketika
Ruku'
3.
Ketika
bangun dari ruku'
4.
Ketika
bangun dari Tasyahud pertama
(Fashol)
Syarat-Syarat
Sujud
1.
Hendaklah
bersujud dengan 7 anggota badan
2.
Hendaklah
kening tidak tertutup sesuatu
3.
Menekankan
kepala ke bumi (lantai)
4.
Tidak
ada alasan turun kecuali untuk untuk bersujud
5.
Tidak
bersujud diatas sesuatu yang ikut bergerak ketika sujud
6.
Meninggikan
pantat melebihi kepala
7.
Thuma'ninah di dalam sujud
(Fashol)
Anggota
Sujud
1.
Kening
2.
Telapak
tangan kanan
3.
Telapak
tangan kiri
4.
Lutut
kanan
5.
Lutut
kiri
6.
Ujung
kaki kanan
7.
Ujung
kaki kiri ( keduanya wajib ditekuk dan dihadapkan ke qiblat,kecuali jika sakit)
0 komentar:
Posting Komentar