بسم الله الرّحمن
الرّحيم
Catatan Ilmu Nahwu
BAB I
KALAM
1.
Lafadz ( لفظ ) :
Suara yang mengandung huruf hijaiyyah, seperti Alif, Ba’, dst.
2.
Murakkab ( مركب ) :
Tersusun dari dua kalimat atau lebih.
3.
Mufid ( مفيد ) : Memberi
faedah, artinya dapat dipahami orang lain.
4.
Bil Wadl’i ( بالوضع ) : Adanya Unsur kesengajaan
dengan berbahasa Arab.
Pembagian
kalimat dalam Ilmu Nahwu :
1.
Isim ( kata benda ) : kalimat
yang menunjukkan nama, seperti manusia, binatang, dll.
2.
Fi’il ( kata kerja ) :
Kalimat yang menunjukkan kata pekerjaan, baik pekerjaan itu sudah terjadi, akan
terjadi/sedang terjadi, maupun perintah.
3.
Huruf ( kata penghubung ) : Kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri,
artinya harus bersambung dengan kalimat yang lainnya.
Tanda-tanda
Kalimat Isim ( kata benda ), yaitu :
1.
Jer : Kalimat
isim yang dibaca Jer dan bukan karena dimasuki huruf Jer, tetapi dengan
cara lain, seperti susunan Idlafah ( kalimat yang disandarkan kepada
kalimat yang lain), Tabi’ lil makhfudz ( isim yang kedudukannya
mengikuti kalimat sebelumnya ).
2.
Tanwin : Kalimat yang
ber-tanwin
4.
Huruf Jer : Kalimat
isim yang dibaca Jer, sebab dimasuki huruf Jer
Macam-macam
huruf Jer ( huruf yang menjadikan kalimat
isim menjadi Jer ), antara lain :
NO
|
Huruf Jer
|
artinya[3]
|
1.
|
مِنْ
|
Dari, Sejak
|
2.
|
اِلَي
|
Ke,
|
3.
|
عَنْ
|
Dari, Sebab,
Karena
|
4.
|
عَلَي
|
Diatas, Pada
|
5.
|
فِي
|
Di, Dalam,
Didalam
|
6.
|
رُبَّ
|
Sedikit
sekali, Kerap Kali
|
7.
|
اْلبَاءْ
|
Dengan, Sebab
|
8.
|
الكَافْ
|
Seperti,
Laksana
|
9.
|
اللاَّمْ
|
Milik,
Kepunyaan, Bagi, Ke, Kepada
|
10.
|
حُرُوفْ قَسَمْ وَاوُ
|
Demi (sumpah)
|
11.
|
حُرُوفْ قَسَمْ بَاءْ
|
Demi (sumpah)
|
12.
|
حُرُوفْ قَسَمْ تَاءْ
|
Demi (sumpah)
|
Tanda-tanda
kalimat fi’il ( kata benda ), yaitu :
1.
Qad (قَدْ ) : Jika masuk pada Fi’il Madli
(kata kerja yang bermakna sudah lampau/telah terjadi ), mempunyai makna “ sungguh
”, tetapi apabila masuk pada Fi’il Mudlari’ (kata kerja yang akan/sedang
terjadi), maka bermakna “ terkadang ”.
2.
Sin ( سِينْ/ س ) : Khusus masuk pada Fi’il Mudlari’, apabila
Fi’il Mudlari’ ditambah dengan “ Sin ” maka hanya bermakna “ akan”.
3.
Saufa ( سَوْفَ ) : Khusus masuk pada Fi’il Mudlari’, apabila
Fi’il Mudlari’ ditambah dengan “ Sin ” maka hanya bermakna “ akan”.
4.
Ta’ Ta’nits
Sakinah : Ta’ menunjukkan jenis perempuan, yang
akhirnya berupa “ Sukun “ dan hanya
terjadi pada Fi’il Madli.
[2] Dalam Ilmu tajwid disebut ( al )Ta’rif
[3] Artian tersebut masih bersifat sederhana, arti yang sebenarnya adalah
menurut tuntutan makna dari suatu teks
0 komentar:
Posting Komentar