(Pelajaran Pertama : Nasehat Guru kepada Murid)
Wahai anakku !, semoga Allah (senantiasa)
memberi petunjuk dan pertolongan kepada kamu dalam melakukan amal sholeh.
sesungguhnya engkau bagiku, bagaikan anak dan orang tua, saya senang apabila
melihat kamu (dalam keadaan) sehat Jasmani, kuat analisa, (mempunyai) hati
bersih, baik akhlaknya, selalu menjaga sopan santun, baik ucapan, maupun
pergaulan, dicintai oleh teman-temannya, belas kasih kepada orang fakir, dan
orang lemah, mengampuni dan mema'afkan kesalahan, tidak meremehkan shalat,
serta tidak meremehkan ibadah kepada Allah SWT.
Wahai anakku !, jika kalian menerima nasehat
orang lain, maka saya lebih berhak untuk diterima nasehatnya. saya guru kalian,
orang yang mengajari dan mendidik kalian, kalian tidak akan menemukan orang
yang lebih berharap daripada aku atas kemanfaatan dan kebaikan.
Wahai anakku !, Sesungguhnya saya adalah orang
yang dapat dipercaya nasehatnya, maka terimalah apa yang telah aku nasehatkan
kepadamu, dan laksanakanlah nasehatku disaat aku hadir dan diantara teman-teman
kalian, serta pada waktu kalian sendirian.
Wahai anakku !, jika kalian tidak melaksanakan
nasehatku diwaktu sendirian, maka kemungkinan kecil dapat menjaga di antara
teman-teman kalian.
Wahai anakku !, jika kalian tidak mengikuti
nasehatku, maka kepada siapa kalian akan mengikuti ?, dan percuma saja kalian
duduk di depanku!
Wahai anakku !, sesungguhnya seorang Guru hanya
menginginkan muridnya (menjadi) baik, (memiliki) sopan santun, maka apakah
kalian senang apabila seorang Guru tidak meridlaimu, dan tidak mengharap kamu
menjadi baik ?
Wahai anakku !, sesungguhnya saya senang kalian
(menjadi) baik, maka tolonglah kami untuk menyampaikan kebaikan kepada kalian,
dengan cara berbakti dan melaksanakan apa yang aku perintahkan kepada kalian,
berupa akhlak yang mulia
wahai anakku !, akhlak yang baik adalah
perhiasan bagi seseorang, diantara teman-teman, keluarga, serta lingkungannya,
oleh karena itu, jadilah kalian orang yang berakhlak baik, maka kalian akan
dimuliakan dan dicintai manusia.
wahai anakku !, jika ilmu kalian tidak dihiasai
dengan akhlak mulia, maka ilmu kalian akan lebih membahayakan daripada
kebodohan kalian, karena orang yang bodoh dianggap udzur sebab kebodohannya,
dan menurut masyarakat tidak ada kata udzur bagi orang yang tahu ketika ia
tidak berhias dengan adat yang baik.
wahai anakku !, janganlah kalian bergantung
pada pengawasanku atas kalian, karena pengawasanmu atas dirimu lebih utama dan
lebih manfa'at daripada pengawasanku kepadamu.
catatan :
1.
Posisi
seorang Guru terhadap murid, seperti halnya orang tua dan anak
2.
Seorang
Guru akan merasa senang apabila murid-muridnya ;
a. Sehat jasmani,
b. Kuat analisa,
c. Mempunyai hati bersih,
d. Selalu menjaga sopan santun,
e. Bagus dalam ucapan,
f. Tidak arogan dalam pergaulan,
g. Disenangi teman-temannya,
h. Mempunyai belas kasih kepada orang-orang fakir,
i.
Mempunyai belas
kasih kepada orang-orang lemah,
j.
Suka mema'afkan
kesalahan,
k. Rajin mengerjakan shalat dan ibadah-ibadah lainnya